Thursday, December 27, 2012

PERENUNGAN MENYAMBUT TAHUN BARU


“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Yehezkiel 36:26
Satu tahun telah kita lalui dan sebentar lagi tahun yang baru akan tiba. Banyak hal yang telah kita lalui, entah itu baik maupun yang buruk sekalipun. Sebagian doa-doa kita mungkin telah dijawab dan sebagian lagi belum ada jawabannya. Masalah yang lalu telah dilalui, tetapi ada masalah lain yang terus berdatangan.
Ketika kita akan memasuki tahun yang baru, janji Tuhan bagi umatNya tetap berlaku. Dia senantiasa memberikan rancangan damai sejahtera bagi umatNya yang setia mengasihi Dia. Dan ketika kita sungguh-sungguh berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat, Dia memberikan hati yang baru dan roh yang baru dalam hidup kita. Dia akan memberikan kemampuan bagi kita agar kita dapat hidup taat seturut dengan FirmanNya.
Tentunya hati yang baru dan roh yang baru harus diikuti dengan sikap dan perbuatan yang sesuai dalam kehidupan kita, agar hubungan dengan Tuhan dapat terus terjaga dan FirmanNya benar-benar membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita. Dan dalam tahun yang baru ini, kita semua juga pasti rindu untuk melihat janji-janji Tuhan digenapi, jawaban-jawaban doa dipenuhi, masalah-masalah dapat terselesaikan dan segala keinginan kita diberikan oleh Tuhan.
Oleh karena itu dengan hati yang baru, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menyambut tahun yang baru ini agar janji-janji Tuhan dapat digenapi dalam hidup kita:
1. Lakukan Segala Sesuatu Di Dalam Yesus
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Kol 3:17
Ingatlah kepada Tuhan dalam setiap perbuatan kita, baik dalam pekerjaan, di kantor, di rumah, di jalan, di sekolah, dalam lingkungan sosial, keluarga, pergaulan dan lain-lain.
Keluarkan perkataan-perkataan yang positif dalam hidup kita, lakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Lakukan segala sesuatu, seperti kita melakukannya untuk Tuhan. Kita tidak akan berani berbuat kecurangan/dosa, jika kita ingat bahwa yang kita lakukan adalah untuk Tuhan.
“Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.” Maz 91:14-16.
2. Belajar Dari Pengalaman
“Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” Maz 119:71
Segala ujian dan pencobaan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita adalah untuk pembelajaran bagi kita agar kita dapat hidup lebih baik lagi di hadapan Tuhan.
Tuhan senantiasa membentuk hidup kita melalui segala keadaan maupun kondisi agar kita dapat menjadi kuat menghadapi masalah-masalah yang lebih besar lagi.
Dan ketika kita mau terbuka di hadapan Tuhan dan belajar dari setiap masalah yang kita hadapi, maka kita akan menjadi manusia yang semakin mendekati kepada kesempurnaan, karena hidup ini adalah proses menuju kepada kesempurnaan.
Belajarlah dari setiap pengalaman yang kita lalui, belajar dari tahun yang telah kita lalui dan evaluasi apa yang perlu kita perbaiki untuk menyongsong tahun yang baru.
Kesalahan yang pernah kita lakukan tidak perlu terulang lagi, dan kebaikan yang telah dilakukan biarlah dapat lebih lagi dikerjakan dalam tahun yang baru.
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” Rom 15:4
.
3. Iman Disertai Perbuatan
“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Yak 2:17
Keyakinan iman dan kehidupan doa harus selalu diimbangi dengan perbuatan. Karena iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati, sedangkan iman yang disertai dengan perbuatan akan menghasilkan mujizat dalam kehidupan kita.
Seringkali ketakutan senantiasa menghalangi kita untuk dapat melangkah dengan iman. Pikiran dan logika selalu bertolak belakang dengan iman yang kita miliki. Tetapi ketika kita menyingkirkan segala ketakutan dan mulai melangkah dengan iman, maka kita akan melihat hasil yang luar biasa dari perbuatan yang kita lakukan.
Ketika kita takut untuk melangkah atau berbuat sesuatu, maka kita telah kehilangan kesempatan untuk berhasil. Mungkin juga ketika kita melangkah kita akan menemui kegagalan. Tetapi kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi ketika kita tidak mulai untuk melangkah.
Keberanian berbuat sesuatu akan mendatangkan kemungkinan untuk berhasil dalam kehidupan kita. Dan sesuatu yang dilakukan berkali-kali dengan tekun akan membuat kita menjadi mahir, sehingga persentase keberhasilan akan menjadi semakin besar. Ditambah lagi dengan iman yang kita pegang teguh, maka mujizat demi mujizat akan menyertai setiap langkah hidup yang kita jalani.
“Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” Pkh 11:6
.
Sambutlah tahun yang baru dengan penuh keyakinan, karena Tuhan telah memberikan kita hati yang baru. Lakukan segala sesuatu di dalam Yesus, belajarlah dari pengalaman yang lalu dan melangkah dengan imanmu, maka kita akan melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita pada tahun yang baru ini. Dan ingatlah untuk membuat komitmen di tahun baru yang akan lewati agar hidup qta belajar untuk mjd lebih baik lagi..Haleluya!

Aksi Sosial ke GPdI Sukamade, 26-27 Desember 2012

Suatu hal yang istimewa jika dalam momen Natal 2012, kami dari anak Pemuda Jehovah Jireh diberikan kesempatan untuk mengadakan aksi sosial ke GPdI Sukamade. Suatu hal yang tidak pernah kami bayangkan  sebelumnya karena kami harus pergi ke daerah pelosok, dimana sulit untuk menggunakan alat komunikasi (hape), karena daerah terpencil. Adapun, hanya kartu tertentu dan itu pun harus naik ke gunung untuk menemukan sinyal.
Sungguh indah ketika kami harus mengadakan pelayanan di sana. Seperti acara di sebuah TV swasta etnic runaway..Asyik dan menantang. Ketika dalam perjalanan, kami semua menikmati alam ciptaan Tuhan. Sungguh menakjubkan. Walau jalannya tidak sehalus jalan di kota dan kami harus mengendarai truk, tapi sangat menyenangkan. Perjalanan melalui medan yang berat tak dirasakan karena kebersamaan dan sukacita yang dirasakan. 
Daerah sukamade adalah daerah kecil. sebagian besar penduduknya beragama non-Kristen (300 jiwa). GPdI Sukamade adalah gereja kecil yang ada di daerah Sukamade. Jemaatnya hanya terdiri dari beberapa orang saja (kurang lebih 10 orang) dan mereka adalah pekerja pabrik dan petani. Sangat sederhana. kesetiaan mereka yang membuat kami kagum. Ketika kami mengadakan Natal bersama mereka, suasana bahagia kami rasakan. Suasana hening dan remang kami alami. Malam sunyi dan senyap di tengah hujan. Kami bahagia karena bisa berbagi kasih. Kami senang karena memiliki saudara seiman yang luar biasa semangat dalam pelayanan. Kami bahagia karena bisa mengenal mereka. Kiranya Tuhan semakin memberkati mereka dengan luar biasa. Hamba Tuhan yang melayani (Pdt. Yusuf dan keluarga) juga semakin diberikan kekuatan untuk melayani. 
Harapan kami, KPJJ bisa menjadi berkat bagi jemaat GPdI Sukamade. Kami mengasihi kalian semua dengan kasih Tuhan Yesus Kristus.

Ibadah Natal bersama

menaikkan barang








Asyiknya naik truck

Pemandangan selama perjalanan



bermain di sungai (Sukamade)


melihat penyu bertelur di malam hari

Monday, September 24, 2012

METAMORFOSA


Roma 12 : 2  --  1 Tim 4 : 12

Setiap orang yang hidup, pasti ingin mengalami apa yang namanya perubahan. Pastinya ingin melangalami perubahan ke arah yang baik. Namun pada kenyataannya, banyak yang tidak tahu cara bagaimana mereka bisa berubah dengan baik. Sehingga bukan menjadi baik, justru mereka semakin buruk bahkan semakin jauh dari apa yang mereka bayangkan dan inginkan.
Saya ingat waktu saya dan beberapa teman yang mengikuti retreat Pengurus Pemuda di Jakarta. Waktu kami dalam perjalanan pulang, ada seorang pemuda yang bertanya kepada saya. “Kak, coba kakak sebutkan binatang apa yang paling kakak senangi. Urutkan mulai yang paling utama.” Wah, saya bingung sekali. Anak-anak mau ngerjain saya kali. Sehingga mereka memberikan pertanyaan yang seperti itu pada saya. Ada anggota pemuda lain yang ikut tertawa dan ingin mendengar jawaban saya. Mereka menunggu dengan harap. Seperti kan diberi sesuatu saja. Lalu saya menjawab, kupu-kupu, lumba-lumba dan anjing. Mengapa? Karena bagi saya, ketida hewan itu sangat luar biasa. Kupu-kupu, walau ia tidak memiliki waktu hidup yang lama, namun perjalanan hidupnya sangat sempurna. Ia memiliki warna yang indah, bisa terbang kesana-kemari, dan menjadi suatu perantara untuk penyerbukan. Lumba-lumba, walaupun saya hanya meihat dari jauh pada saat saya ada dalam perjalanan ke Lombok, namun yang saya dengar dan saya sering baca dalam cerit, binatang ini adalah mamalia laut yang memiliki rasa persahabatan yang tinggi. Bukan hanya kepada sesamanya, tetapi juga kepada manusia. Jika ia tidak disakiti, ia bisa bersahabat dengan siapapun. Anjing, ia adalah seekor binatang yang setia kepada tuannya. Ia tahu bagaimana ia harus bertindak kepada tuannya. Bahkan mungkin kita bisa kalah jauh dengan kesetiaan seekor ajing. Jangan kita punya pikiran, “Wah, K’Resa bandingkan saya dengan anjing.” Tidak demikian, namun kita bisa belajar darinya. Selain itu ia juga setia kawan. Tidak meninggalkan temannya, tetapi tetap bersama.
Hari ini, memang kita tidak akan membahas tentang binatang-binatang, tapi yang akan saya ambil adalah tentang kupu-kupu, seperti tema kita malam hari ini. METAMORFOSA.
Kita pastinya pernah mendengar dan bahkan memahami tentang metamorfosa. Saat SD, kita pernah belajar akan metamorfosa sempurna dan tidak sempurna. Tapi kita tidak akan membahas sempurna dan tidak sempurna. Yang kita bahas adalah metamorfosanya, secara khusus tentang kupu-kupu. Sebelumnya kita akan membaca dari Roma 12:2 dan 1 Timotius 4:12. Ayat yang sudah tidak asing bagi kita.
Metamorfosa adalah bahasa lain dari perubahan. Mengapa saya mengambil contoh kupu-kupu? Karena bagi saya, kupu-kupu menjadi suatu pembelajaran yang sempurna. Bagaimana ia berubah secara sempurna. Kita tahu, bahwa ia bukanlah berasal dari telur langsung menjadi kupu-kupu. Namun dari seekor ulat yang tidak disukai oleh orang-orang, dianggap menjijikan karena bentuknya yang tidak cantik. Namun tidak berhenti di situ. Ia harus mengalami masa meditasi atau yang kita kenal sebagai kepompong. Beberapa waktu lamanya, ia harus berdiam diri dalam kepompongnya dengan tujuan merubah dirinya. Dan dalam waktu beberapa hari,  jadilah sempurna, seekor kupu-kupu yang cantik, yang disengangi oleh banyak orang. Nah, ini adalah contoh yang sederhana dari perubahan fisik kupu-kupu. Kita akan belajar bersama bagaimana kita juga dapat ber-metamorfosa, bukan dari fisik saja tetapi dari dalam.
Dalam bagian yang telah kita baca, kita melihat ada bagian yang sama dan berkesinambungan dari 2 bagian yang kita baca. 2 bagian itu adalah: Roma – berubahlah  dan  1 Timotius – jadilah teladan. Walaupun kita melhat bahwa kedua kata ini berbeda, namun ini adalah suatu hal yang berkesinambungan atau berhubungan. Coba kita lihat dahulu yang pertama dalam Roma. “Jangan kamu menjadi serupa dengan dunia ini’ atau dalam bahasa kupu-kupu saya artikan, “Jangan kamu menjadi ulat terus, tidak ada kemajuan, bahkan tidak menjadi berkat bagi banyak orang.” TETAPI “Berubahlah oleh permbaharuan budimu…” atau “dari ulat, jadilah kupu-kupu yang indah agar kau menjadi berkat dan disenangi orang.”
Itu bahasa kupu-kupu, yaitu dari perubahannya. Tentunya, penerapan dalam kehidupan kita agak berbeda. Kita tahu bagaimana kondisi yang ada pada saat ini. Sangat berbeda dengan keadaan 10 tahun lalu. Bahkan lingkungan hidup kita juga sangat mempengaruhi akan keadaan kita pada saat ini. Dunia semakin gencar mengadakan suatu peperangan yang tidak kita lihat. Bagaimana tidak. Banyak hal yang dilakukan untuk dapat mempengaruhi kita, mulai dari gaya rambut sampai sepatu, bahkan bukan hanya itu saja, banyak yang menawarkan pemutih kulit dab lain sebagainya. Apakah salah? Tidak. Namun yang menjadi suatu kesalahan adalah, kita yang adalah orang percaya selalu mementingkan hal itu dibandingkan dengan kehidupan kita secara rohani. Sehingga tidak salah jika Paulus dengan tegas, dengan menggunakan suatu kalimat larangan, “JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA…”, bukan kalimat masukan, “BAIKLAH..” atau “HENDAKLAH..”. tetapi tegas sekali. Ini menandakan apa? Bahwa kita HARUS tidak menjadi seperti dunia ini, baik dalam moral dan gaya hidup. Fashion, boleh. Namun jangan sampai kita meninggalkan gaya hidup kita hanya demi diterima oleh orang lain.
Paulus melanjutkan dengan satu perkataan, “TETAPI BERUBAHLAH…”, ber-metamorfosa-lah. Paulus ingin berkata, jangan kamu puas dengan keadaan diri kamu yang sekarang, yaitu hidup dengan pengaruh dunia, tetapi kita hidup seturut dengan kehendak Allah. Dikatakan secara lengkap: YANG BAIK, YANG BERKENAN KEPADA ALLAH, dan YANG SEMPURNA. Sempurna, ini yang Paulus ajarkan kepada orang yang membaca pada saat itu dan kita pada saat ini. Bukan sempurna di mata manusia, tetapi di mata Allah, yang adalah sempurna.
Dilanjutkan dengan bagian yang kedua dari 1 Timotius 4:12. Nah, bagian ini yang langsung mengena kepada kita, anak muda gereja. Dikatakan, “JANGAN seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.” Sekali lagi, pada bagian ini, Paulus menggunakan kalimat larangan, sama seperti bagian pertama yang telah kita baca tadi. Ketika kita telah berubah, ber-metamorfosa dalam hidup kita, jangan biarkan orang lain menganggap kita rendah.
Di sekolah saya, banyak orang yang seumuran dengan saya. Lulus dari SLTA, kami banyak yang mengambil keputusan masuk sekolah Theologia. Nah, ketika kami masuk dalam ladang pelayanan. Banyak di antara kami yang mendapatkan suatu perkataan, “Wah, Lz-nya masih kecil”, bahkan ada teman saya yang sudah ambil D3, sudah bekerja, namun karena badannya kecil, jemaatnya berkata, “Lz-nya kecil, imut-imut lagi.” Itu hanya contoh saja.
Rekan Pemuda yang terkasih di dalam Tuhan, mungkin kita juga bisa mengalami hal yang sama. Ketika kita belajar untuk berubah dan sedang dalam proses, ketika kita masuk dalam jemaat, kita sering kali dipandang rendah karena kita masih kecil. Wah, tidak jarang di antara kita yang ngambek dan tidak mau melayani. Nah, itu justru semakin menunjukkan kita adalah anak kecil dan bisa dianggap remeh. Tetapi apa yang Paulus ingin ajarkan kepada kita? Paulus ingin agar kita tidak menyerah dengan apa yang orang katakan kepada kita. Bukan dalam arti memberontak. Tetapi kita membuktikan bahwa diri kita juga mampu melakukan seperti apa yang jemaat lain lakukan. Paulus menggunakan kalimat perintah, “JADILAH teladan….” Sudah menggunakan kalimat larangan, eh, Paulus menggunakan kalimat perintah lagi. Ini benar-benar suatu penekanan yang paulus berikan kepada anak muda, seperti kita di jaman dulu dan sekarang. Apa yang Paulus inginkan untuk kita lakukan? Teladan dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian.
Memang, dalam dunia ini tidak ada yang sempurna, no body’s perfect. Namun dalam dunia ini adalah suatu pembelajaran yang terus menerus.
Yang kita pelajari dari metamorfosa ini adalah:
1.          Metamorfosa memerlukan pengorbanan
2.          Metamorfosa memerlukan waktu
3.          Metamorfosa memerlukan ketekunan
4.          Metamorfosa memerlukan kemauan
5.          Metamorfosa menjadi sempurna

Pertanyaannya: maukah kita mengalami METAMORFOSA


ANDA ADA BUKAN KARENA KEBETULAN


Mazmur 139:1-17; Yesaya 44:2; Yeremia 1:5

Dalam kehidupan ini, seringkali mungkin  kita menyangka bahwa apa yang terjadi adalah suatu kebetulan. Kita bertemu dengan teman kita di suatu tempat yang tidak pernah kita duga, kita menganggapnya sebagai suatu kebetulan. Menggunakan baju dengan warna yang sama dengan kenalan kita, kita juga menganggap sebagai suatu kebetulan. Banyak hal yang tidak kita duga, kita menduga bahwa semuanya adalah kebetulan. Bahkan mungkin kelahiran kita, kita anggap adalah suatu kebetulan atau bahkan suatu keslahan yang tidak perbah diharapkan oleh orang tua kita dulu.
Jika berbicara tentang kelahiran, kita melihat kesaksian Ibu Gloria Atmadja. Memang mungkin kelahirannya tidak diinginkan oleh orang tuanya, namun Tuhan menginginkannya. Kelahiran bukanlah suatu kesalahan atau kesialan atau bahkan suatu kesalahan. Walaupun kita tidak mengerti apa yang Tuhan rencanakan dalam kehidupan kita, namun Tuhan merencanakan dan mengatur semuanya. Walaupun mungkin orang tua tidak mengharapkan dan merencanakannya, tetapi Allah telah merencanakannya terlebih dahulu. Dia mengharapkannya dan mengaturnya dengan sebaik mungkin. Segala sesuatunya.
Tadi kita sudah membaca kesaksian dari tulisan Daud, Yesaya dan Yeremia. Mereka adalah orang yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Kita tahu bagaimana kehidupan daud dan mungkin kita tidak tahu banyak bagaimana kehidupan Yesaya dan Yeremia, tetapi jikalau jita melihat, mereka mengungkapkan hal yang sama dari bagian yang telah kita lihat. Ini menunjukkan bahwa di dalam dunia ini tidak ada yang kebetulan semuanya telah ada yang mengaturnya.
Dalam Roma 11:36 dikatakan, ”Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” Saya sering mengungkapkan akan bagian kalimat ini. Ini menunjukkan dengan jelas kepada kita, bahwa Allah itu menciptakan, mengerjakannya melalui manusia yang adalah alat-Nya dan semuanya adalah bagi kemuliaan Tuhan. Tidak ada hal yang di luar dari pengetahuan Allah.  Tak ada sehelai pun rambut yang jatuh ke bumi tanpa Allah melihat. Tak ada sedetik pun dalam kehidupan manusia yang lepas dari pandangan Tuhan. Berarti apa? Semua dalam pengaturan dan kendali Tuhan.
Dari 3 bagian yang telah kita baca tadi, kita bisa melihat  bukti bahwa kita ada bukan karena kebetulan.
1.      Allah yang Merencanakan dan Merancang
Merencanakan berarti memiliki ide untuk melakukan sesuatu hal, yaitu menciptakan manusia. Allah telah mengatur tentang bagaimana kita akan lahir, bagaimana keluarga kita, bagaimana keadaan hidup kita dan fisik kita (rambut, kulit, ras), serta segala sesuatunya. Walaupun bagi kita, keluarga kita tidak seperti yang kita inginkan, tetapi Tuhan telah merencanakannya dengan baik. Yeremia mengungkapkan hal ini dengan tegas. Bahwa Tuhan benar-benar telah merencanakan kita, bahkan mungkin jauh sebelum kita ada dalam dunia ini. Bahkan Tuhan mengatakan bahwa Tuhan mengenal kita, namun kita tidak mengenal Tuhan. Sungguh suatu rencana yang indah.
Ketika Tuhan merencanakan kehidupan kita, bukanlah suatu rencana yang sebagian saja, namun rencana yang menyeluruh dari kehidupan kita. Allah merencanakan secara detail bagian dalam kehidupn kita. bahkan sampai kehidupan masa tua kita (Yes 46:3-4), Tuhan sudah merencanakannya.

2.     Allah yang Membentuk
Allah bukan hanya merencanakan kemudian lepas tangan, tetapi Tuhan juga yang membentuk kita dalam kandungan ibu kita (Mzm 139:13-16). Pemazmur mengungkapkan dengan indah. Tuhan yang membentuk semuanya, bahkan dikatakan menenun. Tulang-tulang kita tidak terlinding bagi Allah. Allah melihat. Bahkan dalam rahim yang gelap, yang adalah tempat tersembunyi, Allah tahu dan membentuk kita di sana. Sehingga kita ada seperti sekarang ini sesuai dengan rencana dan rancangan-Nya. Ketika Tuhan menenun dan membentuk kita, Tuhan menenun dengan sabar. Sehingga 9 bulan bayi ada dalam kandungan ibu. Bahkan mungkin ada yang 7 bulan. Ketika Allah yang membentuk dan turut campu tangan, semuanya sempurna. Sehingga zaman sekarang, usia kandungan 5 bulan saja sudah bisa dilihat jenis kelaminnya, berarti Allah sudah selesai. Namun Allah tidak meninggalkan, Allah tetap menjaga sampai lahir (ay. 16).
3.     Allah memiliki Tujuan
Allah memiliki tujuan yang akan dilakukan-Nya dalam kehidupan kita. namun sering kali ketika kita belum dan tidak mengetahui tujuan Allah kita memberontak dan mengatakan, ”Mengapa hal ini harus terjadi dalam kehidupan saya?” Apalagi jika banyak persoalan yang kita hadapi, kita akan lebih lagi sering bertanya kepada Tuhan. Tadi Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan itu menenun kita. Jikalau kita melihat hasil tenunan dari belakang, maka kita tidak akan melihat keindahannya. Yang ada hanyalah benang yang tidak ada arahnya. Tetapi ketika kita melihat dari depan dan melihat keseluruhan hasil tenunan, maka kita akan kagum dan memuji hasil karya itu. Itulah juga dengan kehidupan kita. ketika kita lihat semuanya dengan menyeluruh, baru kita tahu apa tujuan Allah dalam kehidupan kita.

4.     Allah mengetahui hidup kita
Pemazmur mengatakan dalam ayat 1-12. suatu hal yang sangat jelas dan lengkap. Bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia, walaupun dalam tempat yang tidak diketahui oleh satu manusia pun. Karena kita tahu tiada yang tersembunyi bagi Allah, semua terbuka di mata-Nya. Allah mengetahui kehidupan kita. walaupun orang yang paling terdekat dalam kehidupan kita tidak mengetahui keadaan kita, Tuhan mengetahuinya. Bahkan ketika kita belum mengatakannya sekalipun, Tuhan tahu. Jadi salah besar jika kita mengatakan bahwa Allah tidak memperhatikan kita dan tidak turut campur tangan dalam kehidupan kita. Allah tahu bahkan hal paling kecil dalam kehidupan kita. Allah yang merencanakan dan membentuk hidup manusia.
Dikatakan oleh Pemazmur, bukan hanya Allah mengetahui, tetapi Allah juga ada bersama dengan kita. Di manapun itu. Karena Allah adalah Allah yang Maha Ada.

5.     Ilmu Pengetahuan
Ini adalah penunjang saja. Karena Ilmu pengetahuan adalah ciptaan Allah juga. Dari pada Allah seluruh pengetahuan dan kepandaian, serta kelebihan manusia untuk dapat belajar mengenai alam yang diciptakan oleh manusia. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Michael Denton, rekan penelitian senior dalam bidang genetika molekuler manusia di Universitas Otago di New Zealand, menyimpulkan, ”Segala bukti yang ada dalam ilmu biologi mendukung gagasan inti...bahwa kosmos adalah suatu keutuhan yang dirancang secara khusus dengan kehidupan dan umat manusia sebagai sasaran dan tujuan dasar, suatu keutuhan yang di dalamnya semua segi realitas memiliki makna dan penjelasan dalam fakta sentral ini.” Ini berarti apa? Mereka yang meneliti tentang alam juga berpendapat bahwa ada suatu kesatuan dalam alam. Semua ada yang mengaturnya. Namun ilmu pengetahuan tidak dapat meneliti lebih jauh dari yang ada sekarang karena rencana dan pikiran Allah tidak dapat diselami oleh manusia (Mzm 139:17; Pkh 8:16-17)

Walaupun kita sudah tahu bahwa kehidupan kita ada bukan karena kebetulan, tetapi kita masih sering menyangka semua adalah kebetulan. Kita belum berserah penuh kepada Tuhan yang merencanakan, membentuk, memiliki tujuan dan mengetahui kehidupan kita. Ketika kita mendengar firman Tuhan pada sore hari ini, kitanya kita bisa membuka hati kita, bahwa apa yang ada dalam kehidupan kita bukanlah kebetulan, tetapi Allah yang telah mengaturnya. Apapun yang kita alami pada saat ini, semua ada dalam rencana Allah. Walaupun kita tidak mengerti sekalipun, hanya percayalah. Satu yang kita percaya, bahwa Allah yang merencanakan kehidupan kita, Ia adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. Ia ada dan selalu ada untuk kita, jika kita mau berserah dan mepercayalan kehidupan kita kepada Dia yang empunya kehidupan kita. 
Tuhan Yesus memberkati

Mencintai Hingga Terluka


HOSEA 3:1-5

Kita pasti pernah merasakan apa yang namanya mencintai. Dalam pikiran kita, ketika kita mencintai, kita ingin kita pun dicintai. Kita membayangkan memiliki suatu hubungan yang menyenangkan, tidak ada kesalahpahaman, tidak ada yang namanya saling menyakiti, tidak ada rasa saling curiga. Yang kita inginkan adalah kita selalu tertawa dan bercanda. Namun pada kenyataannya adalah berbeda. Seringkali apa yang kita alami tidak sama dengan apa yang kita pikirkan. Mimpi kita tidak sama dengan kenyataan. Sehingga kita memutuskan untuk tidak lagi mencintai dan mengambil suatu kesimpulan bahwa mencintai itu menyakitkan dan sebagainya.
Mengapa kita bisa mengambil kesimpulan itu? Karena kita merasakan luka saat kita mencintai. Banyak pengaruh dari statement yang kita ungkapkan. Misalnya, malas dalam melakukan segala hal, kita tidak bersemangat untuk melakukan segala tugas yang telah dipercayakan kepada kita, iman kita kepada Tuhan menjadi kendor, dan lain sebagainya. Padahal semua berasal dari pikiran dan perkataan kita sendiri. Kita kalah dengan pikiran kita. Pikiran dan emosi kita yang mengendalikan kita, bukan kita yang mengendalikan pikiran dan emosi kita. Sehingga membuat kita seringkali gagal dan menyalahkan diri kita sendiri.
Jika sudah demikian, kita bertanya apa salah saya? Apakah yang telah saya lakukan salah? Dan banyak pertanyaan lain yang muncul dalam hati kita. Mengapa? Karena kita tidak dapat menerima semuanya. Banyak peristiwa yang dapat kita pikirkan dan tidak perlu saya ungkapkan di sini.
Mencintai bukanlah hanya sekedar kita memiliki perasaan terhadap orang lain. Namun mencintai juga kita harus mau untuk merasa sakit dan terluka. Tidak ada suatu teori yang mengatakan bahwa ketika kita mencintai, kita akan selalu merasa bahagia. Ketika kita mencintai, maka kita juga harus mau untuk memaafkan, kita mau untuk mengerti dan merawat cinta yang ada dalam kehidupan kita. Ketika kita mencintai sampai terluka dan kita dapat dengan setia menjalaninya, aka cinta kita adalah cinta yang sejati.
Dalam Alkitab juga banyak diungkapkan bahwa ada sesosok Pribadi yang mencintai kita hingga terluka. Kita tentu tahu, bahwa Dialah TUHAN. TUHAN mencintai kita hingga terluka.
Mari kita baca HOSEA 3:1-5.
Mungkin kita jarang sekali, atau bahkan tidak pernah merenungkan tentang Hosea. Kita hanya sekedar membaca saja, dan asal lalu. Kisah dalam Hosea sangat menarik. Hosea adalah seorang nabi yang diutus oleh Tuhan, memperingatkan orang Israel pada saat itu. Bahkan kehidupan Hosea dijadikan sebagai suatu gambaran bahwa TUHAN mencintai menusia hingga terluka.
Jika kita membaca mulai dari pasal 1, maka kita akan mengetahui, mengapa dikatakan bahwa kehidupan Hosea merupakan suatu gambaran tentang cinta dan kasih TUHAN pada kehidupan umat manusia. Hosea yang seorang nabi, mendapatkan suatu perintah dari TUHAN untuk menikahi seorang perempuan. Jangan kita berpikir, wah enak dong, Hosea diberikan jodoh oleh Tuhan. Perempuan ini bukanlah perempuan sembarangan. Pasal 1:2, dia adalah perempuan sundal. Wah, bagaimana mungkin seorang nabi menikah dengan perempuan yang tidak baik, bahkan dikatakan perempuan sundal. Bukankah itu akan membuat nama Hosea menjadi tercemar?
Kita tidak melihat di sini bahwa Hosea memberontak. Mungkin dalam hati kecilnya, ia tidak mengerti apa yang menjadi rencana TUHAN bagi hidupnya. Mengapa ia harus menikah dengan perempuan sundal? Apakah tidak ada perempuan lain yang lebih baik dari itu? Namun demikian, Hosea tetap melaksanakan apa yang TUHAN kehendaki untuk ia lakukan. Tanpa ragu, ia menikahi perempuan itu, Gomer dan berusaha untuk mencintainya dengan setulus hati. Bahkan dar pernikahannya, ia mendapatkan tiga orang anak. Apakah kehidupan Hosea sangat bahagia?
Jika kita lihat dalam bagian yang seterusnya, istri Hosea, Gomer bukanlah perempuan yang dapat berubah dengan cepat. Walaupun ia telah ditebus dan dinikahi oleh Hosea, namun kehidupan lamanya tetap tidak dapat ia tinggalkan. Ia kembali pada kehidupan yang lama. Coba kita bayangkan bagaimana perasaan seorang suami yang istrinya kembali pada kehidupan yang lama dan tidak menjadi istri yang setia? Walaupun dia menikah bukan dengan keinginannya, namun karena keinginan TUHAN, pasti hatinya juga merasakan sakit hati yang luar biasa. Bagaimana tidak, ia telah memiliki 3 orang anak, rasa cinta dan sayang pasti ada dalam kehidupannya. Hosea mencintai Gomer hingga ia terluka. Sungguh menyakitkan. Namun sungguh luar biasa, ia masih tetap setia. TUHAN memberikan kekuatan dan perintah untuk Hosea tetap setia walaupun mengalami sakit yang luar biasa. Cinta Hosea menggambarkan suatu cinta yang sejati. Walaupun ia merasakan sakit yang luar biasa, namun ia tetap belajar bertahan dan menerima istrinya kembali. Kita melaihat dalam bagian yang telah kita baca.
Dengan suatu pengorbanan, kembali ia harus menebus istrinya, bukan dengan jumlah uang  yang kecil. Mungkin bukan saja dalam masalah uang, namun juga dengan masalah hati dan rasa malu. Namun ia tetap melakukannya, demi kehidupan rumah tangganya. Walaupun untuk sementara waktu Hosea tidak boleh bersetubuh dengan Gomer, namun pada akhirnya, dengan kasih yang tulus dari Hosea, Gomer disadarkan akan cinta yang tulus.
Gambaran apa yang ada dalam kehidupan nabi Hosea? Itu adalah gambaran TUHAN dengan orang Israel. Kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Dalam waktu sebentar saja mereka sadar, namun mereka akan kembali pada kehidupan yang lama. Mereka bersungut-sungut dan mereka kembali mengikuti kehidupan bangsa yang ada di sekitar mereka. Mereka tidak mengingat apa yang telah TUHAN perbuat dalam kehidupan mereka. Mereka hanya melihat apa yang mereka senangi dan mereka ingin lakukan dalam kehidupan mereka. Pengorbanan dan penebusan yang telah TUHAN berikan untuk membebaskan mereka dari tanah Mesir, tidak mereka ingat lagi. Oleh karena itu, TUHAN menegur bangsa Israel dengan memberikan contoh dalam kehidupan nabi Hosea.
TUHAN telah mencintai bangsa Israel sampai Ia terluka. TUHAN telah memberikan kasih-Nya yang tulus untuk bangsa yang Ia kasihi. Namun Israel tidak membalas dengan memberikan kasih kepada TUHAN. Mereka justru berbalik kepada yang lain. Namun kesetiaan TUHAN tidak dapat diukur dengan apa yang dilakukan oleh bangsa Israel. Kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Tuhan memberikan hukuman kepada bangsa Israel dan tidak berhenti sampai di situ saja. TUHAN juga memberikan pemulihan kepada mereka. Itulah kasih dan keadilan TUHAN.
Kita telah melihat kasih dan keadilan TUHAN dalam kehidupan kita. Bagaimana TUHAN telah mengasihi kita, bahkan ketika kita jauh dari pada TUHAN, TUHAN tetap mencintai kita sampai Ia terluka. Dengan luka-Nya, kasih-Nya nyata dalam kehidupan kita. TUHAN memberikan teladan bagi kehidupan kita.
Mungkin kita juga mengalami luka saat mencintai. Orang yang kita cintai tidak menghargai perasaan yang kita berikan kepadanya. Yang namanya luka akan lama sembuh dan keringnya, namun jika kita biarkan begitu saja, maka akan semakin lama keringnya. TUHAN memberikan teladan bagi kita. Ia terluka ketika mencintai kita, namun TUHAN tetap berfokus pada kasih-Nya bukan pada luka-Nya. Sehingga TUHAN memulihkan kita, orang yang telah menyakiti-Nya. Bahkan dengan kasih-Nya itu, TUHAN mengajak kita untuk senantiasa hidup dekat dengan-Nya.
Satu ungkapkan yang menguatkan saya ketika saya terluka dan mungkin saya tanpa sengaja melukai orang lain. Ungkapan ini saya dengar pada saat saya mulai mbelajar mencintai seseorang, di bangku kuliah. Setelah beberapa waktu lamanya dekat dengannya, saya mencoba serius, dan rasa cinta itu bersemi. Sejak awal, saya dan juga seseorang itu memiliki satu sloganh “LOVE NEVER FAILS”, kasih itu tak pernah gagal. Namun di tengah perjalanan, ternyata orang yang saya kasihi berkata, bahwa ia harus berpikir ulang tentang hubungan yang ada. Wah, bagaimana saya tidak sakit hati. Dia yang mulai, eh dia juga yang mengakhiri. Rasanya sakit banget. Rasanya seperti apa, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Namun benar, LOVE NEVER FAILS. Kasih yang kita berikan itu tidak pernah gagal. Walaupun kita tidak memiliki hubungan yang lancar dan berhasil dengan orang yang kita cintai, namun kasih yang pernah ada tidak akan pernah gagal karena akan meninggalkan suatu kesan yang mendalam dalam hidup kita. Jangan kita berkata, saya tidak merasakannya jika kita tidak benar-benar memberikan kasih kita untuk seseorang.
Banyak contoh yang bisa kita lihat dan kita saksikan dalam kehidupan kita. Bahkan kita bisa melihat dan membaca di banyak buku kesaksian.
Mari kita belajar untuk mencintai dengan tulus, sekalipun kita harus merasa terluka. Bagikan Kasih Kristus pada semua orang yang ada di sekitar kita.

Wednesday, September 5, 2012


Percayalah bahwa Allah akan selalu menyediakan semua yang menjadi kebutuhanmu. Sebab Allah kita adalah Jehovah Jireh..

Just TRUST & OBEY..

Friday, August 24, 2012

Puisiku: HARI INI

Hari kemarin, bagaimanapun baik atau buruknya telah berlalu
Hari ini adalah waktu untuk melihat langit biru yang cerah.

Cahaya matahari yang agak malu keluar dari persinggahannya
Burung berkicau dengan bangga,
Mengajak kita bergabung dalam kegembiraannya

Pagi adalah Cara Allah untuk mengingatkan kita semua,
Bahwa Allah selalu mengasihi kita
Bahwa akan selalu ada harapan.

Selamat pagi sobat
Semoga harimu selalu menyenangkan




Prasanthi Paramitha Njoo

Thursday, August 23, 2012

About Us (1)

Kita adalah satu dalam tubuh Kristus..
Hidup Komisi Pemuda Jehovah Jireh..
We are One..




Let Join with Us..
KPJ2

Kesaksian: TESSA KAUNANG

DIPULIHKAN DENGAN MEMAAFKAN
Hidup Tessa Kaunang berubah sejak menjadi finalis Gadis Sampul 1993. "Bisa masuk majalah rasanya seru dan bangga. Apalagi waktu jadi cover majalah. Wah, senang banget rasanya," kisahnya. Tessa pun mencoba terjun ke dunia sinetron bersama teman-teman finalis lainnya.

KENAL DUNIA GLAMOUR
Sejak itu, glamour dan hedonisme menjadi bagian kehidupan Tessa. "Saya mencari kesenangan dengan pergi clubbing. Hampir semua orang minum, merokok, nge-drug. Saya pun ngikut. Apalagi waktu itu saya masih remaja, masih ingin mencari tahu dan merasakan banyak hal. Coba ini, itu karena bagi saya di luar rumah lebih nyaman daripada di rumah. Saya tidak pernah memikirkan tentang rumah lagi."
Pelarian tessa itu akibat orang tuanya, Arthur dan Julia Kaunang sering berantem. "Kalau mama sudah cerewet dan mulai ngasih tahu, papa itu masih melawan. Akhirnya diomongin sedikit saja, bisa marah. Mereka berantem sampai barang-barang di rumah pecah semua. Pokoknya kayak kapal pecah." Tessa juga sering menyaksikan ibunya yang bertubuh kecil dipukul papanya yang sedang marah. Ternyata ayah Tessa marah karena ketahuan selingkuh selama 29 tahun.

MENGANJURKAN CERAI
Setelah melewati perjuangan yang panjang, tahun 1999-2000, Tessa mulai naik daun. Tessa sangat ketakutan kalau keadaan keluarga dan kehidupan pribadinya diketahui orang lain atau infotainment sehingga dia mulai bertingkah, seolah keadaannya baik-baik saja.
Saat keadaan semakin parah, Tessa menganjurkan agar ibunya bercerai dengan ayahnya. Ia merasa sanggup membiayai ibunya dan hidupnya sendiri. Ayahnya boleh mengambil barang apa saja yang ada di rumah, karena Tessa yakin harta ayahnya hanya sedikit. "Sebegitu sombongnya dan besarnya akar kepahitan saya terhadap papa," ungkapnya.
Meski mendapatkan perlakuan kasar, ibunya tidak mau bercerai. Sebaliknya, malah rajin mendoakan. "Saya sebel juga. Sudah tahu disiksa, masih saja mau nerima papa," pikirnya waktu itu. Tessa yang terbentuk dengan sifat kerasnya akhirnya tetap berbuat semaunya.
Jika ibunya sedang depresi dan meminta saran, Tessa hanya bisa memberikan satu saran, yaitu cerai. Tapi ibunya tidak mau dan hanya datang kepada Tuhan, merendahkan diri dan memohon jalan keluar.

SELINGKUHAN ARTHUR HAMIL
Salah satu wanita selingkuhan Arthur, menghubunginya dan mengaku hamil. Ayahnya yang diminta bertanggung jawan mulai resah. Akhirnya ayahnya mengakui perselingkuhannya selama ini. meskipun kaget, Julia memilih mengampuni suaminya. Arthur mencoba memperbaiki perilakunya sebagai suami dan ayah yang sempat rusak.
Awalnya Tessa sangat meragukan perubahan yang terjadi dalam diri ayahnya. Dia bertanya-tanya apakah ayahnya akan jatuh lagi suatu hari nanti. Namun, lama-kelamaan setelah melihat perubahan sikapnya, Tessa mendapatkan kembali keluarga yang ideal.
Tessa pun kembali kepada firman Tuhan, melakukan perintahNya dan belajar memaafkan. Kalau Tuhan saja bisa mengampuni dosa-dosa manusia yang begitu besar, kita juga harus mampu memaafkan sesama kita manusia.
"Bagaimana cara bisa memaafkan? Kita harus meminta bantuan Tuhan. Kalau kita sendiri yang memaafkan, kita tidak akan kuat. Itu yang saya rasakan." Tessa melihat ayahnya berubah menjadi bijaksana dan mencerminkan sikap seorang ayah yang baik. Sekarang Tessa dan ayahnya menjadi akrab kembali.
"Kalau kita sudah berani mengambil keputusan untuk bertobat, kita juga harus berani menjadi saksi Tuhan. Makanya mengapa saya sekarang berani menceritakan karena saya ingin keluarga saya menjadi terang dan garam buat kita juga." Saat kita berjuang melawan dosa, kepahitan, dan masalah, kita bisa menang bersama Tuhan.

Sumber kesaksian: Tessa Kaunang
Inspirasi, Vol. 34/Th/IV.2012 

Pilihan Terbaik


Bilaku renungkan 
Betapa beruntungnya diriku
ku dapat mengenalMu 
Dan merasakan kasihMu
    Bilaku bayangkan 
    Mengapa Kau menyelamatkanku
    Ku bersyukur selalu 
    Kau hadir dalam hidupku
Reff:
Walau saat ini dunia tak mengerti
Mengapa hatiku mengasihiMu
Suatu saat nanti pasti kan terbukti
Kau pilihan terbaikku


Wednesday, August 22, 2012

KaPe Jehovah Jireh

Salam jumpa dengan KaPe Jehovah Jireh (KPJ2)
KPJ2 adalah Komisi Pemuda yang memfasilitasi kaum muda untuk bertumbuh dalam iman.
KPJ2 berada di GKT Genteng, dengan alamat Jl. Gajah Mada no.290 Kec. genteng, Kab.Banyuwangi, Jawa Timur..
Mari bergabung bersama dengan kami, jika Anda berada di sekitar wilayah Genteng..
Tuhan Yesus memberkati



Salam Kasih,

Pengurus KPJ2